Senin, 15 Februari 2016

Dipisahkan dari Orang Tua? Belajar dari Dallae Supaya Tegar




Dipisahkan dari Orang Tua? Belajar dari Dallae Supaya Tegar

INFORMASI PENDIDIKAN, GURU DAN PELAJAR | Terbayangkah kalian ketika harus dipisahkan dengan kedua orang tua? Betapa kesepian dan sedih yang akan kalian rasakan. Itulah yang dialami oleh Dallae, seorang putri yang harus berpisah dari kedua orang tuanya karena terjadinya perang saudara di Semenanjung Korea. 


Kisah bermula ketika kedua orang tua Dallae bertemu dan saling jatuh cinta, keduanya lalu menikah dan melahirkan Dallae. Setiap harinya kehidupan keluarga kecil ini selalu dihiasi dengan suka cita. Dallae tumbuh besar dalam kasih sayang ayah dan ibunya, Dallae tidak pernah dibiarkan bersedih oleh ibunya. 

Kehidupan berubah ketika perang harus memisahkan keluarga kecil ini. Ayah Dallae dipaksa untuk menjadi tentara dan membela negara, sementara kerinduan selalu ia rasakan ketika mengingat putrinya Dallae. 

Suatu hari Ayah Dallae tanpa sengaja menghilangkan nyawa musuhnya, hal tersebut membuat ia merasa bersalah dan ketakutan. Sontak kenangan indah bersama sang putri dan istrinya membuat ia bersalah dan meninggal dalam kerinduan yang tak tersampaikan.

Sementara Ibu Dallae hidup dalam kekacauan karena terpisah dari sang putri dan suaminya, ibu Dallae menjadi hilang akal karena kerinduan. Setiap hari ia memetik bunga untuk nanti diberikan kepada putrinya. Namun pertemuan tak kunjung datang.

Sang ibu hanya menari setiap hari berharap putri dan suaminya datang kembali. Tak kunjung kembali membuat ibu Dallae hanya bisa bersedih dan memeluk bunga-bunga yang telah ia petik.

Dallae hidup sebatang kara di tempat yang tidak ia ketahui, ia hanya ditemani anjing kesayanganya yang telah kurus karena tak makan. Anjing Dallae mencoba menghibur Dallae dengan berlari dan menari, namun sayang anjingnya mati karena kelaparan. 

Dallae makin merasa kesepian dan sangat merindukan kedua orang tuanya. Benaknya mengingat jelas segala kenangan indah bersama ibu dan ayah, saat menari, memancing dan berkumpul bersama. Dallae memeluk erat anjingnya yang telah mati. 

Dallae mengharapkan andai kedua orang tuanya kembali, tertawa, bermain, dan tidur dalam pangkuan ibunya Dallae hanya bisa tertidur sambil menahan rindu dan mengulang semua kisah indah bersama ayah dan ibunya.

Teatrikal mengharukan ini merupakan program 'Traveling Korean Arts' yang diselenggarakan oleh Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata (MCST) serta Korean Arts Management Service (KAMS) dengan menggandeng KCC untuk pertukaran seni dengan negara Asia. 

Drama teatrikal boneka yang menggabungkan musikal khas korea dan western ini, ingin menyampaikan pesan moral kepada anak-anak Indonesia sambil memperkenalkan budaya Korea. Latar cerita menggambarkan kehidupan desa dengan pakaian dan rumah khas Korea. Tatanan panggung yang apik dan sound yang dramatis membuat anak-anak yang menyaksikannya semakin larut dalam cerita.

Seperti yang diketahui, memperkenalkan budaya lewat teater dipilih karena metode komunikasi universal ini yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia terutama anak-anak. Korea Arts Management Service berharap anak-anak Indonesia dapat mengenal Korea lebih dalam lagi. 

[ mi-penanggalan.blogspot.com | Senin, 15 Februari 2016 ] 

Artikel Terkait

Dipisahkan dari Orang Tua? Belajar dari Dallae Supaya Tegar
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email