Teknik Belajar Membaca
Sepintas, pernyataan
“mengajar anak balita membaca” rasanya seperti mengada-ada. Betapa tidak,
jangankan anak usia di bawah 5 tahun (balita), untuk mengajar membaca pada anak
yang sudah memasuki usia sekolah (SD) saja bukanlah pekerjaan yang mudah bagi guru,
begitu pula bagi orang tua saat mengajar si anak membaca permulaan. Selanjutnya
anak yang sudah melewati kelas 4 SD pun masih ada yang belum lancar membaca.
Mengajar anak — apalagi masih usia dini atau
balita — Belajar
Membaca perlu kesungguhan dan kesabaran dari pihak guru maupun
orangtua. Walau demikian kondisinya, masih banyak orangtua menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru di sekolah. Kurang banyaknya peran
orangtua bukanlah alasan bagi guru untuk tidak mencari upaya menolong anak agar
cepat bisa membaca dengan lancar. Tentu menjadi suatu kewajiban bagi seorang
guru tetap belajar dan menambah wawasannya dengan berbagai cara.
Orangtua pun sebaiknya ikut belajar bagaimana
caranya agar anak cepat bisa membaca dengan baik. Kalau sudah bisa membaca,
hendaknya juga bisa menjadikan buku sebagai kebutuhan rutin yang diberikan
kepada anak. Harus disadari, pertama-tama yang bertanggung jawab soal
pendidikan anak (apalagi balita) adalah orangtua atau keluarga.
Buku-buku yang memuat hasil temuan, teori-teori,
atau teknik-teknik pembelajaran sepantasnyalah menjadi “santapan” bagi guru.
Kalau tidak, mutu pendidikan kita akan terus merosot sebagai akibat dari
kurangnya minat baca para guru. Bagi guru, membaca buku-buku itu tentu bisa
dijadikan ajang untuk mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan kompetensinya
dalam kegiatan belajar-mengajar. Bagi orangtua, tampaknya pengetahuan ini
sangat bermanfaat dalam menumbuhkan minat-baca anak pada usia dini. Kalau minat
Belajar
Membaca anak sudah tumbuh dengan baik tinggal mengarahkan sesuai
dengan bakat dan minatnya.
Bukan Mengeja
Sehubungan dengan itu, ada teori yang layak
diketahui oleh guru dan orangtua. Glenn Doman mendapatkan teori dari banyaknya
ia berkecimpung membantu anak-anak yang mengalami kerusakan otak. Hasil
penelitiannya ternyata juga dapat diterapkan untuk membuat anak normal menjadi
lebih cerdas. Salah satunya, mengajarkan keterampilan membaca untuk anak balita
atau anak di bawah 5 tahun.
Menurut Glenn, membaca sudah dapat diajarkan pada
balita, bahkan lebih efektif daripada sudah memasuki usia sekolah (6 tahun).
Dalam penelitiannya dikemukakan bahwa anak umur 4 tahun lebih efektif daripada
umur 5 tahun. Umur 3 tahun lebih mudah daripada 4 tahun. Jelasnya, makin kecil
makin mudah untuk diajar — tentu dalam batas anak mulai bisa bicara.
Glenn juga berpendapat, balita bisa menyerap informasi
secara luar biasa. Semakin muda umur anak, semakin besar daya serapnya terhadap
informasi baru. Belajar bagi anak adalah sesuatu yang mengasyikkan. Karena
belajar mengasyikkan, maka ia bisa menguasai lebih cepat.
Menurut Glenn, mengajar balita membaca bukan
dengan mengeja seperti cara konvensional di sekolah — dimulai pengenalan nama
huruf, kemudian mengenal suku kata, barulah mengenal kata, akhirnya kalimat.
Glenn berteori, mengajar balita membaca adalah dengan cara mengenalkan satu
kata yang bermakna dan kata itu sudah akrab pada pikiran anak atau sudah sering
didengar dalam keseharian.
Teknik Belajar Membaca
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN
1 komentar:
bagus sekali... saya tunggu tulisan lainnya...
Reply