Sabtu, 06 Agustus 2022

MI Muawanah Plus Madin Jombang Gelar Raker Tahun Pelajaran 2022/2023

 

INFORMASI PENDIDIKAN | MI Muawanah Plus Madin Jombang menggelar kegiatan Raker Tahun Pelajaran 2022/2023 selama dua hari, hari pertama dilaksanakan di gedung madrasah dan hari ke dua dilaksanakan di WMP Mojokerto, dengan persiapan yang matang dan direncanakan sedemikian rupa. Dengan diadakan dan dilaksanakan kegiatan Raker pada tahun ini, harapannya semua program bisa terlaksana dengan baik dan penuh dukungan yang maksimal dari semua lapisan stakeholder. 

Susunan panitia telah dibentuk oleh Pengelola madrasah dengan persetujuan dan keputusan bersama atas musyawarah semua guru. Panitia yang terbentuk langsung menyusun sebuah buku panduan raker yang akan dijadikan sebagai bahan acuan proses mekanisme rapat kerja selama dua hari. Raker akan berjalan dengan baik apabila semua anggota dan panitia raker telah mengikutinya. 


Harapannya dari kegiatan ini adalah agar semua kegiatan yang diprogramkan dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola Madrasah. Semua komponen stake holder diharapkan juga ikut serta mensukseskan program Madrasah yang sudah disetujui bersama. Mari kita dukung semua program Madrasah untuk jaya ke depannya. 

#MIMuawanahPlusMadin
#SmartandReligious
#MadrasahMandiriBerprestasi

Kamis, 23 Desember 2021

Ibu Cinta Tulus Tiada Duanya, Bersama MI Muawanah Plus Madin & Kak Zaki

Foto bareng Kak Zaki 

MIS MUAWANAH PLUS MADIN JOMBANG | Sinar matahari yang cerah mengiringi pada hari itu Rabu, 22 Desember 2021, bertepatan pada peringatan hari Ibu yang mana setiap tahunnya diperingati pada setiap tanggal 22 Desember di seluruh tanah air. Alhamdulillah acara peringatan hari Ibu sekaligus penerimaan raport untuk peserta didik di MI Muawanah Plus Madin Jombang berjalan dengan lancar, khidmat dan sukses. 

Mengapa berjalan lancar, khidmat, dan sukses? nah, karena semua pihak telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, mulai persiapan acara dan pelaksanaan kami semua saling berkoordinasi dan saling komunikasi walaupun secara online. Semua pihak, dari mulai Pendongeng, para wali murid, Bapak/Ibu guru, komite, dan tetangga madrasah. 

                                                        Foto : Kak Zaki sedang mendongeng 

Kak Zaki panggilan akrabnya, beliau menjadi pendongeng mulai tahun 2014 sudah melang-lang buana beliau memberikan pelatihan dan mengisi dongeng di beberapa kota di seluruh Indonesia, alhamdulillah kami bersyukur beliau bisa berkesempatan mengisi dongeng dalam acara peringatan hari Ibu sekaligus penerimaan raport penilaian akhir semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. 

"Alhamdulillah acara tadi siang keren, seru pak" celetuk salah satu orang tua wali murid kelas 5b kepada salah satu wali kelas (22/12/21). Di masa pandemi ini melalui pembelajaran daring sampai ptm pada saat ini, akan digunakan secara maksimal dan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Konten dari dongeng yang disampaikan oleh Kak Zaki sangat sesuai dengan tema dalam acara tersebut, suara karakter Kak Zaki, sedang membuka pintu, naik sepeda, suara hembusan angin, dan suara karakter kakek menjadikan suasana bertambah khidmat dan berkesan. 

Foto : Dewan guru bersama anak-anak yatim piatu

Melalui panggung cerita Kak Zaki disampaikan amanat yang begitu mendalam, bahwa seorang anak harus berbakti kepada kedua orang tua, rajin sholat, rajin mengaji, dan sedekah kepada orang-orang yang mebutuhkannya dan berlaku baik kepada siapapun. Dalam hal ini, di tengah-tengah acara juga Kak Zaki bersama kru panitia acara telah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mempersembahkan kado terbaik dalam rangka hari Ibu serta permohonan maaf dan Istighfar apabila selama ini telah membuat hati Ibu menjadi sakit dan pernah berkata kotor kepadanya, maka melalui kesempatan ini dapatlah memohon maaf kepadanya. 

Acara telah berlangsung dengan lancar dan sukses, di akhir acara Kak Zaki juga mengeluarkan tokoh pembantunya yaitu Boneka si Paijo yang menambah terkejut dan terkesima para penonton melihatnya. Dengan suara khas Paijo dan Kak Zaki berkolaborasi menjadikan suasana bertambah asik dan menikmati sekali, selain itu pesan-pesan yang dilontarkan oleh keduanya menjadi mantab hati para hadirin, siswa dan para wali murid. 

Pada akhirnya, semoga kita semua dapat bertemu kembali di tahun pelajaran berikutnya dan pandemi ini segera di akhiri oleh Alloh SWT. Aamiin... 

Penulis : Pak Khotib Wali Kelas 5B 
Kunjungi Media Sosial saya : 
FB : Ahmad Khotib 
Instagram : wahana_info 
Youtube : Wahana Info 

Minggu, 29 Maret 2020

Agar Pembelajaran Jarak Jauh Berfokus Pada Kebutuhan Murid

Agar Pembelajaran Jarak Jauh Berfokus Pada Kebutuhan Murid
Kemendikbud telah mengimbau para guru agar dapat menghadirkan belajar yang menyenangkan dari rumah bagi murid.



INFORMASI PENDIDIKAN || Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama libur sekolah mencegah penularan virus corona atau covid-19 memberi tantangan sendiri bagi para guru. Guru dituntut kreatif dalam memberikan pembelajaran, sehingga murid tak hanya mengerjakan tugas akademis, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap tinggi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengimbau para guru agar dapat menghadirkan belajar yang menyenangkan dari rumah bagi murid. Namun, memberikan pembelajaran jarak jauh untuk murid secara kreatif sehingga menyenangkan murid tentu bukan perkara mudah bagi sebagian guru. Untuk menyiapkan materi terbaik butuh kerja sama dari berbagai pihak. 


Yang mi-penanggalan.blogspot.com  kutip dari Kompas, ini sejumlah langkah awal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk bisa mewujudkan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan murid, yakni:

1. Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orangtua.

2. Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan murid.

3. Memperkirakan durasi pengerjaan tugas yang akan diberikan.

4. Membangun kesepakatan dengan orangtua.

5. Menyiapkan aktivitas dan tugas belajar yang memadukan tujuan kurikulum, minat murid dan isu yang sedang hangat dibicarakan.

Tak Semua Guru Siap Terapkan 'Sekolah Di Rumah'

Kebijakan yang dikeluarkan secara mendadak ini membuat tidak semua sekolah siap untuk menerapkan metode pembelajaran jarak jauh. Irvan, salah seorang guru SD di Kota Bandung menilai sistem pembelajaran daring ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama di kalangan guru sekolah dasar yang belum terbiasa dengan metode ini.

"Materi apa yang bisa diajarkan di rumah tanpa membebani orangtua yang seharusnya kewajiban guru mengajarkan di kelas? Jam berapa mereka belajar sementara ada yang kedua orangtuanya bekerja? Bagaimana dengan kuotanya? Siapa yang menanggung?" kata Irvan yang mi-penanggalan.blogspot.com kutip dari BCC (26/03/20).

Pelaksanaan instruksi untuk menghapus kegiatan tatap muka di sekolah juga masih terbilang gagap. Salah satu penyebabnya adalah fasilitas yang tidak merata. Sejumlah anak dan orang tua murid di Aceh menganggap langkah belajar melalui daring tidak efisien lantaran tidak adanya fasilitas yang memadai di tiap rumah. Kesimpangsiuran mengenai informasi ini juga menjadi kendala.


#BERITA #FEATURED #GURU 

Tips Belajar Mandiri di Rumah Selama Libur Karena Corona

Tips Belajar Mandiri di Rumah Selama Libur Karena Corona
Mendampingi anak belajar di rumah memang butuh strategi agar kegiatan belajar di rumah menyenangkan


INFORMASI PENDIDIKAN | Untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia, sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara ke rumah. Sebagai orang tua, Anda harus paham bahwa ditutupnya sekolah bukan berarti anak bebas di rumah. Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan terkait untuk memastikan pembelajaran jarak jauh tetap bisa dilakukan. Beberapa sekolah tetap mengadakan kegiatan belajar mengajar secara online atau memberi penugasan.
Tips Dampingi Anak Belajar Mandiri di Rumah

1. Lakukan kebiasaan sekolah di rumah

Meskipun anak berada di rumah, Anda tetap harus melakukan kebiasaan yang selalu diterapkan saat bersekolah. Misalnya, anak harus bangun jam 6 pagi, mandi dan sarapan. Setelah itu, barulah Anda minta anak untuk belajar hingga waktu istirahat tiba. Contohnya, jam 10 dan jam 12, Anda bisa memberikan waktu istirahat selama 15-20 menit. Ini penting untuk merelaksasi pikiran dan membuat anak kembali fokus. Demikian juga bila sudah waktunya untuk selesai belajar, hentikan kegiatan belajar. Ini membuat anak tetap disiplin meskipun ada di rumah.

2. Buat jadwal dan cek tugas dari guru

Ingatkan anak, meski mereka berada di rumah, bukan berarti mereka bisa bersantai dan bermain sepanjang hari. Anak juga memiliki tanggung jawab yang harus diselesaikan yaitu tugas sekolah. Untuk ini, jangan lupa untuk memastikan dengan anak tugas apa saja yang diberikan oleh guru-guru di sekolah. Bersama dengan anak, buat jadwal untuk menyelesaikan tugas sekolah tersebut. Pastikan anak untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan tepat waktu. 

3. Temani dan bimbing anak

Ada sekolah yang menerapkan belajar online atau melakukan video conference dengan guru. Tapi bagi anak yang tidak mendapatkan hal ini, tentu perlu ada pendampingan dalam belajar. Anda bisa berlaku sebagai guru dengan mengajari anak agar ia mengerti tentang materi yang sedang dipelajari. Mendampingi anak belajar di rumah mungkin butuh kesabaran. Sehingga, jangan ragu untuk meminta bantuan ayah bila mengalami kesulitan.

4. Hubungi guru bila mengalami kesulitan

Pastikan Anda selalu berhubungan dengan guru. Dengan ini Anda selalu mendapatkan informasi mengenai pelajaran atau tugas yang harus diselesaikan. Selain itu, jika menemukan kesulitan dengan materi pelajaran atau dengan anak, Anda dapat berkonsultasi dengan guru bagaimana cara mengatasinya. Sebelumnya, Anda harus menyamakan ekspektasi dengan guru. Misalnya, target belajar apa yang harus dicapai anak saat belajar di rumah atau tugas-tugas apa yang perlu diselesaikan anak saat ia tidak bersekolah.

5. Ciptakan ruang belajar yang kondusif

Tentukan tempat belajar khusus di rumah dan pastikan agar anak selalu belajar di tempat tersebut. Jangan sekali-kali membiarkan anak melakukannya di luar meja belajar. Misalnya di atas kasur atau di depan televisi. Sebab, konsentrasi anak anak terganggu dan cenderung ingin bermalasan. Dengan membiasakan anak belajar di meja belajar, anak dapat selalu fokus pada pelajarannya. Pilih ruangan yang tenang untuk menghindari potensi gangguan agar anak dapat tetap fokus. Selain itu, suasana tenang juga sangat penting untuk kelancaran proses belajar di rumah.

6. Belajar dengan Kegiatan yang Kreatif 

Belajar bukan hanya tentang mata pelajaran, tetapi bisa tentang apa saja yang membantu agar anak memahami suatu ilmu. Maksudnya, Anda dapat mengembangkan keterampilan anak tanpa memberikannya buku sekolah. Berada di rumah bisa jadi kesempatan Anda untuk membuat kegiatan yang menyenangkan bersama anak di rumah. Misalnya, meminta anak untuk mengulas film edukasi yang telah ditonton bersama dengan Anda, belajar bermasak bersama, atau membuat prakarya yang menarik. 

7. Evaluasi kesulitan yang dialami

Peran orang tua sangat diperlukan untuk memastikan anak tetap belajar meski tidak pergi ke sekolah. Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan belajar di rumah berjalan sesuai jadwal. Jika anak terlambat dalam menyelesaikan tugas, cari tahu apa penyebabnya. Diskusikan dengan anak apa kesulitannya dan apakah anak memiliki solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Mendampingi anak belajar di rumah memang butuh strategi agar kegiatan belajar di rumah menyenangkan.

Yang terpenting, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan di rumah. Bicarakan pada anak kondisi yang terjadi sekarang, terutama alasan kenapa ia tidak pergi sekolah. Hal itu penting agar anak bisa memahami keadaan yang terjadi, sehingga mereka tetap waspada dengan pandemi virus corona yang terjadi saat ini. 


#BERITA  #FEATURED  #PARENTING 

Jumat, 04 Oktober 2019

Jangan Sampai Murid Lebih Pintar Dari Gurunya

Kemampuan guru harus meningkat. Kalau dulu sumber belajar murid ada di guru. Sekarang murid bisa belajar dengan teknologi 

BERITA || Para guru diminta meningkatkan kemampuan bidang TIK (teknologi informasi komunikasi). Jangan sampai murid lebih pintar dari gurunya di bidang teknologi. Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didi Suhardi. 

"Kemampuan guru harus meningkat. Kalau dulu sumber belajar murid ada di guru. Sekarang murid bisa belajar dengan teknologi. Salah satunya lewat Rumah Belajar yang dikembangkan Kemendikbud," kata Didi. 

Saat penyerahan bantuan perangkat sekaligus pembekalan kemampuan TIK untuk guru garis depan (GGD) di Jakarta, Selasa (1/10) itu Didi mengingatkan keberadaan Rumah Belajar harus diwaspadai para guru. Jangan sampai guru tergantikan oleh Rumah Belajar.

"Guru-guru di daerah 3T harus bisa menginspirasi agar kualitas sekolah-sekolah di perdesaan bisa sama seperti di perkotaan. Guru harus melakukan perubahan luar biasa," kata Didi yang mi-penanggalan.blogspot.com kutip dari JPNN (05/10/2019). 

Rumah Belajar merupakan salah satu layanan bimbingan belajar (bimbel) secara daring yang disediakan Kemendikbud secara gratis. Di Rumah Belajar, semua orang bisa mengakses berbagai materi pembelajaran. Rumah Belajar yang dapat diakses dengan domain belajar.kemdikbud.go.id, terdapat 8 fitur utama seperti Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. 

Untuk bahan belajar, Rumah Belajar tidak hanya menyediakan dalam format yang monoton, tetapi juga bersifat interaktif dengan bantuan media pendukung seperti gambar, video, animasi, dan sebagainya. Semua materi pembelajaran yang terdapat di Rumah Belajar berasal dari Kemendikbud. 

Lihat juga: Les Semestinya Tidak Ada, Itu Tanggung Jawab Guru 

Semua materi ini bebas diakses dan diunduh oleh siapa pun tanpa perlu melakukan registrasi. Dengan demikian, materi yang tersedia di laman online bisa tetap diakses secara offline jika tidak memiliki jaringan internet yang mendukung. 

Salah satu tujuan program Rumah Belajar dari Kemendikbud adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengajar untuk beradaptasi dengan teknologi sehingga proses belajar-mengajar bisa berjalan sesuai dengan perkembangan zaman. 


Selasa, 17 September 2019

Bagaimana Cara Mengontrol Emosi Saat Berhadapan dengan Anak?

Bagaimana Cara Mengontrol Emosi Saat Berhadapan dengan Anak?
Untuk mengurangi trauma anak saat anak berbuat salah, ada baiknya Anda coba mengontrol emosi saat berhadapan dengan anak berikut. 

PEDAGOGIK || Setiap orang tua pasti pernah merasakan kemarahan ketika sedang menghadapi tingkah laku anak. Terkadang kemarahan orang tua bisa sampai meledak dan menimbulkan ketakutan pada diri anak. Emosi yang dilampiaskan orang tua tentu saja akan berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak. Agar emosi bisa terkontrol, berikut cara mengontrol emosi saat berhadapan dengan anak yang bisa Anda coba. 

Cara Menahan Emosi pada Anak 

Kemarahan bisa terjadi pada siapapun, termasuk orang tua kepada anak. Tetapi jika kemarahan dilepaskan dengan cara meledak-ledak, tentunya akan menyakiti anak. Hal ini tentu saja sangat riskan karena akan menjadi trauma pada anak hingga dewasa kelak. Salah satu cara agar kemarahan tidak meledak adalah dengan mengendalikan emosi saat anak bertingkah tidak sesuai dengan harapan. Berikut langkah-langkah yang bisa dicoba untuk mengendalikan emosi pada anak. 

1. Menenangkan Pikiran Saat Marah 

Ketika ingin marah, terkadang ada perasaan meledak yang ingin segera diungkapkan. Agar perasaan meledak ini tidak sampai naik, ada baiknya Anda mencoba menenangkan diri. Cara termudah adalah dengan menarik nafas dalam-dalam dan kemudian hembuskan secara perlahan. Selain itu, bagi seorang muslim juga bisa mengucapkan istighfar secara berulang-ulang sambil mengelus dada. 

2. Memberikan Waktu untuk Berdiam Diri

Agar Anda tidak kelepasan saat marah ke anak, Anda bisa memberikan waktu sebentar untuk berdiam diri agar emosi bisa sedikit lebih turun. Biarkan perasaan tenang terlebih dahulu sebelum Anda menemui anak dan berbicara kepadanya. 

3. Mengontrol Ucapan ke Anak 

Ketika marah, terkadang ucapan ke anak semakin tidak terkontrol. Nada yang tinggi disertai bentakan dari orang tua akan membuat anak ketakutan dan mungkin anak akan berpikir bahwa orang tuanya merupakan orang jahat. Cara mengontrol emosi saat berhadapan dengan anak ini menjadi satu hal yang penting karena ucapan yang menyakiti hati anak akan membekas hingga anak dewasa kelak. 

4. Menjelaskan Perasaan ke Anak 

Setelah pikiran Anda sudah tenang, ada baiknya Anda menjelaskan kepada anak perasaan mengapa tingkah laku anak tidak Anda sukai. Selain adanya ucapan klarifikasi dari orang tua, anak juga akan paham mengapa orang tuanya tidak menyukai tingkah laku yang diperbuat. Selain itu, dengan menjelaskan perasaan ke anak dengan kelembutan akan meminimalkan trauma psikologis karena kemarahan orang tua. 

5. Menghindari untuk Tidak Melakukan Kekerasan Fisik 

Menegur anak ketika berbuat kesalahan bukan berarti dengan melakukan kekerasan fisik. Ada baiknya Anda menghindari melakukan kekerasan fisik karena akan menimbulkan trauma bagi anak. Selain itu, kekerasan fisik yang anak terima sejak dini akan membekas dan anak akan melakukan hal serupa ketika anak menghadapi situasi yang sama ketika sudah berkeluarga. 

6. Tidak Memberikan Ancaman Berlebih kepada Anak 

Ketika anak melakukan kesalahan, ada kalanya orang tua memberikan kata-kata mengancam yang berlebihan untuk anak. Memberikan ancaman boleh saja dilakukan, asal sesuai dengan konsekuensi yang akan diterima jika anak tidak mematuhi nasehat orang tua. 

7. Tegas Bukan Berarti Marah 

Ada baiknya Anda membedakan antara tegas dan marah ketika anak melakukan kesalahan. Sikap tegas dari orang tua diperlukan untuk melatih kedisiplinan anak. Tegas kepada anak juga bukan berarti Anda bisa mengucapkan kata-kata bernada tinggi kepada anak. Salah satu caranya adalah dengan menjelaskan bagaimana tingkah laku anak yang sesuai dengan norma di keluarga tanpa adanya bentakan dan nada tinggi. 

Dengan adanya kontrol emosi yang tepat akan meminimalkan trauma pada anak hingga kelak anak tumbuh dewasa. Semoga tips di atas bermanfaat untuk anak. Semoga informasi mengenai cara mengontrol emosi saat berhadapan dengan anak di atas bermanfaat bagi Anda. 

Cara Memberikan Motivasi Agar Siswa Memperhatikan Pelajaran

Cara Memberikan Motivasi Agar Siswa Memperhatikan Pelajaran
Agar siswa memperhatikan pelajaran dengan semangat, coba berikan motivasi dengan cara melakukan beberapa poin berikut ini! 

PEDAGOGIK || Melakukan rutinitas yang sama setiap harinya, tak jarang memang membuat seseorang bosan. Tidak terkecuali rutinitas siswa seperti mengikuti pelajaran ini. Berbicara mengenai semangat belajar, bagi guru memberikan motivasi agar mereka kembali bangkit merupakan hal yang penting. Tidak cukup dengan itu,agar siswa memperhatikan pelajaran, selain motivasi guru juga perlu melakukan cara lain diantaranya yaitu: 

1. Memberikan Pengertian Jika Proses Belajar Menyenangkan 

Siapa bilang, motivasi belajar hanya perlu diberikan pada anak kecil. Nyatanya, remaja dan dewasa pun membutuhkan lecutan pembangkit semangat ini. Sebenarnya memang wajar. Jika saat anak-anak motivasi tersebut diberikan agar anak tidak melupakan belajar karena sibuk bermain. Di dunia remaja dan dewasa pun sama. Meskipun dalam hal ini remaja lebih rentan mengalaminya.

Hal itulah mengapa motivasi semangat juga perlu diberikan pada siswa kelas atas seperti SMP dan juga SMA. Dalam hal ini, pemberian semangat tentu berbeda dengan ketika Anda memberikan semangat untuk anak-anak. Untuk remaja dan dewasa, pemberian semangat ini bisa Anda lakukan dengan memberikan pengertian mengenai proses belajar yang menyenangkan. Dengan cara sederhana dan mudah, pengertian tersebut bisa Anda lakukan dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi para siswa. Misalnya, Anda bisa menyampaikan pelajaran dengan cara menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. 

2. Gunakan Penyampaian yang Tidak Monoton 

Selain membangun suasana kelas yang nyaman, cara menarik perhatian siswa saat mengajar selanjutnya yaitu, gunakan penyampaian yang tidak monoton. Untuk poin ini, Anda bisa melakukan penyampaian dengan berbagai variasi dengan bantuan media pengajaran. Cara ini tentu akan lebih asik dibandingkan dengan cara penyampaian monoton seperti penyampaian materi saja tanpa selingan apapun. Adapun salah satu variasi pengajaran yang bisa Anda gunakan yaitu penyampaian dengan cara diskusi, tanya jawab, atau variasi pengajaran lainnya. Sedangkan untuk media, Anda bisa menggunakan media visual atau gambar, audio, dan media pengajaran menarik lainnya. 

3. Bangun komunikasi yang baik dengan Siswa 

Untuk menyampaikan motivasi agar siswa memperhatikan pelajaran, komunikasi merupakan hal penting yang tidak boleh Anda lupakan. Hal itu karena, bisa dibilang komunikasi yang baik merupakan jembatan untuk membangun kedekatan antara Anda dan juga siswa. 

Sebenarnya tidak perlu dengan menggunakan hadiah-hadiah, sebab komunikasi yang baik ini akan secara otomatis tercipta ketika Anda berhasil masuk dalam dunia siswa. Oleh karena itu, Anda perlu tahu kesukaan siswa khususnya dalam gaya belajarnya. Selain itu memberikan empati dan juga mendengarkan pendapat serta pemikiran siswa juga akan sangat membantu menciptakan kedekatan serta komunikasi yang baik tersebut. 

4. Ingatkan mengenai target semester 

Terlalu keras dalam mengajar siswa tentu bukan hal yang tepat. Namun terlalu memanjakannya juga bukan sesuatu yang benar. Untuk itu, selain memberikan kebebasan dalam belajar, pada waktu tertentu Anda perlu memecut kembali semangat belajar siswa dengan cara mengingatkan mengenai target semester. Cara ini dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak semakin nyaman dengan kemalasannya. 

5. Berikan Apresiasi Atas Prestasi Siswa 

Selain motivasi, sesekali memberikan apresiasi pada pencapaian siswa juga penting dilakukan. Apresiasi ini tentu dapat meliputi berbagai hal. Tidak melulu tentang hadiah mahal, meskipun sederhana sebenarnya pujian pun bagi siswa sering dianggap suatu apresiasi. Adapun untuk prestasi siswa di sini juga tidak hanya tentang prestasi akademik siswa. Namun disadari atau tidak, pemberian apresiasi pada hal-hal kecil yang dilakukan terkadang justru lebih menyisakan kesan manis bagi siswa. Demikian beberapa cara memberikan motivasi agar siswa memperhatikan pelajaran. Semoga bermanfaat.