Mendikbud Anies Baswedan bertemu dengan Dahlan Iskan di rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Hotel Lombok Raya di Mataram (8/2). Foto: Humas Kemendikbud/
INFORMASI
PENDIDIKAN | Tokoh
pers nasional Dahlan Iskan dan Mendikbud Anies Baswedan ikut hadir di acara
diskusi panel dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Hotel Lombok
Raya kemarin (8/2). Dahlan hadir sebagai peserta, Anies sebagai pembicara
kunci.
Dalam
kesempatan ini, Dahlan juga mengomentari materi yang disampaikan Anies
Baswedan. Baginya Anies telah sukses menominalkan dan membirokrasikan
gagasan-gagasan briliannya.
"Semua
tahu Pak Anies bukan orang birokrasi. Tetapi bisa menyampaikan gagasannya di
lingkungan birokrasi," katanya. Diantara gagasan atau program Anies yang
menarik bagi Dahlan adalah penerbitan neraca pendidikan daerah.
Anies
mengatakan neraca pendidikan daerah itu perlu, untuk membuka mata semua pihak.
"Di dalamnya ada sumber daya yang masuk yaitu APBN dan APBD. Serta ada
catatan outputnya," tuturnya.
Mantan
rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menuturkan, output yang dicatat dalam
neraca itu banyak sekali. Mulai dari angka buta aksara, kualitas infrastruktur
pendidikan, kompetensi guru, indeks integritas ujian nasional, dan
sebagainya.
Jika
ada yang merasa output dan sumber daya yang masuk ke daerah tidak sebanding,
masyarakat bisa menuntut ke pemda atau DPRD setempat.
"Menuntut
ke pemerintah pusat juga bisa," katanya. Anies menginginkan ada
keterbukaan informasi yang luas dan bisa diakses masyarakat, tentang capaian di
dunia pendidikan.
Sumber:jpnn.com
[mi-penanggalan.blogspot.com |
Selasa, 09 Februari 2016]
Anies Baswedan tentang Neraca Pendidikan Daerah
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN