Kamis, 24 Desember 2015

Tips Membimbing Anak Kepada Akhlaq Mulia




Tips Membimbing Anak Kepada Akhlaq Mulia

Membimbing Anak Kepada Akhlaq Mulia

Diriwayatkan dari Anas ra. yang telah menceritakan bahwa Nabi SAW. pernah bersabda kepadanya: 

Yaa bunaayya idza qodarta an tushbiha wa tumshi laysa fii qolbiika ghitssi liahadin faf'al tsumma qoola lii yaa bunayya wa dzalika min sunnatii wa man ahya sunnatii faqod ahabbanii wa man ahyaa shunnatii faqod ahabbanii wa man ahabbanii kana ma'iyya fiil jannah 

"Wahai anakku, jika engkau mampu membersihkan hatimu dari kecurangan terhadap seseorang , baik pagi hari maupun petang hari, maka lakukanlah!" Selanjutnya, beliau melanjutkan: "wahai anakku, yang demikian itu, termasuk tuntunanku. barang siapa yang mneghidupkan berarti ia mencintaiku dan barang siapa yang mencintaiku niscya akan bersamaku di dalm surga, (tirmudzi kitabul ilmi 2602)

perhatikanlah, semoga Alloh merahmati anda sekalian. dengan cara apakah Nabi SAW. mendidik anak-anak. baik saat mereka berada di petang hari maupun di pagi hari? sesungguhnya beliau SAW. mendidik mereka untuk mengamalkan firman Alloh SWT.

Fashubhanallohi hiina tumsuuna wa hiina tushbihuun(17)
wa lahulhamdu fii ssamawaati wal ardli wa 'asyiyya wa hiina tudh hiruun(18)


"Maka bertasbihlah kepada Alloh pada waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu shubuh, dan bagi -Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu dzuhur." (QS. Ar-Ruum (30): 17-18)


Nabi SAW. mendidik mereka, baik pada pagi hari maupun petang hari untuk berhati suci, berjiwa bersih, dan berdada lapang,sebagai persiapan bagi mereka untuk menghadapi suatu hari yang pada hari itu tidak berguna lagi harta benda atau anak-anak, kecuali orang yang datang dengan membawa kalbu yang bersih. 

Karenanya, mengapa kita semua, wahai golongan kaum muslim, mendidik anak-anak kita pada masa sekarang, baik pada petang hari maupun pagi hari, untuk membiasakan berselamat sore dan berselamat pagi?  Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan  pertolongan Alloh Yang Maha tinggi lagi Maha besar. 

Wahai kaum muslim, tahukah Anda makna mendidik generasi agar berpagi hari dan berpetang hari untuk membersihkan kalbunya dari kecurangan terhadap seseorang? Kalau masih juga belum mengerti, marilah kita baca hadits berikut, niscaya Anda sekalian akan mengetahui maknanya. 

Anas ibnu Malik telah menceritakan bahwa ketika mereka sedang duduk bersama dengan Rasululloh SAW. tiba-tiba beliau SAW. bersabda: "Akan muncul kepada kalian seorang lelaki calon penghuni surga." Maka muncullah seorang lelaki dari kalangan Anshar, sedang dari jenggotnya masih menetes air bekas wudhunya. Dia menjinjing terompahnya di tangan kirinya. Lelaki itu melakukan hal semisal sebanyak tiga kali dalam tiga hari berturut-turut. Pada hari yang ketiganya setelah Nabi SAW. beranjak, "Abdullah ibnu 'Amr ibnul 'Ash mengikutinya dan meminta izin kepadanya untuk menginap di rumah lelaki itu selama tiga malam dan beliau SAW. mengizinkannya.  

Anas melanjutkan kisahnya bahwa 'Abdullah telah menceritakan kepadanya bahwa selama tiga malam ia menginap di rumahlelaki itu, ternyata dia tidak melihatnya melakukan qiyamul lail barang sekalipun. Akan tetapi, bila terjaga dari tidurnya dan mengubah posisi tidurnya di atas peraduan, dia selalu berdzikir menyebut nama Alloh dan bertakbir hingga bangun untuk menunaikan sholat shubuh.'Abdulloh mengatakan "Akan tetapi, saya tidak pernah mendengarnya mengucapkan apa pun, kecuali hanya kebaikan belaka, Setelah tiga malam berlalu aku hampir saja meremehkan amal perbuatannya, lalu aku berkata: 'Hai hamba Alloh, aku telah mendengar Rasululloh SAW. bersabda berkenaan denganmu bahwa akan muncul kepada kalian seorang lelaki calon penghuni surga, lalu muncullah engkau yang hal ini terjadi sebanyak tiga kali selama tiga hari berturut-turut. Aku pun ingin menginap di rumahmu untuk melihat apa saja yang diamalkan.olehmu agar aku dapat mengikuti jejakmu. Akan tetapi, ternyata kulihat engkau tidak melakukan banyak amal seperti yang kuperkirakan sebelumnya. Karenanya, apakah yang menyebabkan engkau dapat mencapai kedudukan mulia seperti yang digambarkan oleh Rosululloh SAW.? 

Lelaki itu menjawab: "Tiada lain yang kulakukan hanyalah seperti apa yang telah kamu lihat." 'Abdulloh melanjutkan kisahnya bahwa setelah ia berpaling, ternyata lelaki itu memanggilnya dan berkata: "Tiada lain yang kulakukan hanyalah seperti apa yang telah kamu lihat, hanya saja diriku tidak pernah memendam kecurangan terhadap seorang pun dari kalangan kaum muslim dan tidak pula punya rasa iri terhadap seseorang karena kebaikan yang telah diberikan oleh Alloh kepadanya." 

'Abdullah ibnu 'Amr  ibnul' Ash pun mengatakan: "Inilah penyebab yang menghantarkanmu hingga dapat meraihnya, sedang kami tidak mampu melakukannya." (Ahmad, lanjutan Musnadul Muktsirin 12236) Oleh karena itu, pernahkah kita mengajari anak-anak kita tuntunan dan etika seperti yang disebutkan dalam Hadits ini?  

Sumber : 

Rahman Abdur, Jamaal. 2005. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW. Bandung:
                 Irsyad  Baitus Salam 


Diketik pada: Kamis, 24 Desember 2015 *) mi-penanggalan.blogspoot.co.id 






Artikel Terkait

Tips Membimbing Anak Kepada Akhlaq Mulia
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email