Rabu, 22 Agustus 2018

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati




                                                  

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati

1.1  Latar Belakang

Banyak kegiatan yang dilakukan orang untuk mengisi waktu luang, salah satunya adalah memelihara burung merpati. Burung merpati banyak keuntungan selain itu juga memiliki banyak manfaat. Pada zaman dahulu sebagian orang menggunakan merpati untuk keperluan peperangan.
Sebelumnya,mereka belum mengetahui darimana asal muasal burung merpati itu sendiri.Pada kepustakaan kuno kita,tidak didapatkan catatan mengenai seluk beluk merpati. Namun dinegara lain yang memanfaatkannya telah tercatat dalam sejarah.

Karena mereka tidak mengetahui apa-apa,sekaligus mereka tidak tahu cara menempatkan burung merpati dan apa saja yang harus disediakan untuk merpati itu. Untuk itu, kami disini akan menyajikan bahasan tentang budidaya burung merpati.
1.2  Tujuan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada semua orang tentang asal mula burung merpati dan cara membudidayakannya, agar mereka semua mengetahui bagaimana keberagaman dan seluk beluk dari burung merpati itu.
1.3  Permasalahan
Dari latar belakang yang telah saya uraikan maka masalah yang akan saya bahas :
1. Bagaimana sejarah tentang burung merpati ?
2. Bagaimana bentuk tempat tinggal merpati  ?
3. Apa saja hal hal yang perlu diketahui dari merpati ?
4. Apa sajakah pemanfaatan dari budidaya burung merpati?
5. Apa saja jenis burung merpati ?
Bab II
Pembahasan
2.1 Sejarah Merpati
Pada kepustakaan kuno, kita tidak didapatkan catatan mengenai kemampuan merpati. Namun di negara yang telah memanfaatkan kemampuan merpati  untuk kembali ke kandangnya lagi  merpati telah tercatat dalam sejarah.
Kemampuan merpati untuk pulang ke kandangnya, yang kadang berjarak cukup jauh, telah dimanfaatkan orang untuk mengirimkan berita-berita penting, seperti berita pertempuran atau perkembangan pertahanan kota yang sedang dikepung oleh musuh.
Kemampuan burung ini telah diketahui sejak 3.700 tahun yang lalu. Penemuan-penemuan tulisan purba menjelaskan, bahwa merpati dan sejenisnya telah dianggap suci dan mempunyai tempat tersendiri dalam kehidupan masyarakat kuno di wilayah tertentu. Berdasarkan catatan sejarah, ternyata merpati telah dipelihara orang pada dinasti Mesir ke5 (kirakira 3000 tahun sebelum Masehi). Pada dinasti ke18 disebutkan, bahwa ratusan pasang merpati berbagai jenis telah dipelihara orang. Bahkan burung merpati dan sejenisnya disebutsebut pula dalam kitab Perjanjian Lama.
Julius Caesar menggunakan kemampuan burung ini untuk membantu peperangan yang terjadi selama dia bertahta. Dalam peperangan-peperangan yang terjadi selanjutnya, pengiriman berita melalui merpati telah dikenal dan dilaksanakan oleh kalangan militer. Cara ini dianggap sebagai sarana yang paling efektif di masanya. Keadaan ini telah berjalan terus dalam Perang Dunia pertama dan kedua. Bahkan dalam pertempuran-pertempuran di Korea yang lalu, orang masih memanfaatkan kemampuan burung merpati sebagai sarana pengiriman berita.Dari gambaran itu tampaklah bahwa burung merpati tertentu telah banyak berjasa kepada manusia. Tidak dapat dihitung berapa banyak nyawa manusia yang telah tertolong oleh kemampuan burung ini di dalam menyampaikan berita. Oleh karena itu tidaklah aneh kalau sampai ada kesatuan militer yang memelihara burung ini untuk keperluan operasionalnya. Di antaranya adalah negara Amerika Serikat.
2.2 Kandang Merpati
Untuk membuat kandang merpati ini, tentu kita perlu menyelaraskannya dengan tempat yang tersedia. Kadang timbul keinginan untuk memelihara sepasang burung saja, dan kita menyediakan kandang yang kita anggap cukup untuk satu atau dua pasang. Tetapi kenyataan yang sering terjadi adalah perkembangbiakan burung berjalan di luar dugaan, sehingga membuat si pemilik kebingungan karena tempat yang dibuat itu ternyata menjadi terlalu kecil. Di sini kita akan dihadapkan pada pilihan apakah kita membuang sebagian burung-burung itu  tidak selamanya kita memelihara untuk keperluan konsumsi atau komersial atau kita harus merogoh saku untuk membesarkan kandang atau menambah kandang baru.Oleh karena itu, dalam merencanakan pembuatan kandang hendaknya mempertimbangkan kemungkinan timbulnya masalah itu, dan tahu langkah-langkah yang harus diambil kemudian dalam penanggulangannya. Dengan demikian kita perlu menentukan sampai berapa banyak burung-burung yang perlu berada dalam kandang yang kita buat, atau berapa besar kandang yang perlu dibuat untuk menampung sejumlah burung yang kita kehendaki.
Mengenai kapasitas kandang ini ada pihak yang berpendapat bahwa untuk menampung sepasang merpati konsumsi atau sepasang merpati hias membutuhkan tempat seluas 50 cm x 50 cm. Ada pihak lain lagi yang memberi contoh, bahwa untuk menampung sekitar 18-25 pasang merpati tergantung dari jenis dan ukuran tubuhnya  kita dapat membuatkan kandang dengan ukuran panjang 4 m, lebar 2,5-3 m dan tinggi 1,5-2,5 m. Kandang yang dimaksud berbentuk rumah, yaitu ruangan beratap dan berdinding yang di dalamnya tersedia kotak-kotak sarang untuk berkembang biak, di samping adanya tenggeran-tenggeran khusus bagi merpati.
Kandang semacam ini perlu ditambah dengan kandang terbuka yang semua sisinya dikelilingi kawat, termasuk bagian atas. Kandang terbuka yang menempel pada salah satu sisi kandang tertutup (rumah) itu dapat berukuran sama dengan kandang tertutup. Dalam kandang kawat terbuka inilah burung mempunyai kesempatan berangin-angin dan menikmati sinar matahari serta terbang pada udara terbuka di dalam kandang.Perlu dicatat, bahwa ada pihak yang menganjurkan agar kandang janganlah terlalu tinggi, sebab kalau tingginya lebih dari 2,5 m maka kita akan mengalami kesulitan dalam menjinakkan burung-burung ini, juga akan menyulitkan bila kita hendak menangkapnya.Untuk kandang terbuka, hendaknya kawat yang dipergunakan tidak terlalu jarang (berlubang besar).
Memang, merpati mempunyai ukuran badan yang besar sehingga kawat akan menahannya, tetapi penggunaan kawat yang halus  kawat "ayam"  pantas dipakai. Hal ini bertujuan untuk menahan masuknya burung-burung lain seperti burung gereja ataupun masuknya binatang-binatang pengganggu seperti tikus. Binatang-binatang tak diundang itu dapat menghabiskan  makanan   burung,  di  samping mengganggu dan dapat menimbulkan kejengkelan bagi kita.
2.3 Memilih merpati


Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati


Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
Mengetahui bangsa-bangsa merpati cukup penting kiranya kalau kita sudah mulai tertarik dengan usaha ini. Karena kurangnya pengetahuan akan strain juga akan berakibat kurang kegunaan ternak yang akan kita usahakan. Merpati dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu untuk tujuan pameran, produksi daging dan penampilan. Merpati untuk pameran dipilih berdasar pola warnanya, merpati untuk tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama, sedangkan merpati untuk penampilan (tumbler) dipilih berdasar ketegaran dan penampilan yang terkontrol di udara.
Sebagai contoh, merpati untuk pameran mempunyai ukuran badan yang besar, cantik dan tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai kelemahan yaitu perkembangbiakannya lambat. Oleh karenanya tidak cocok untuk pemeliaraan yang bersifat komersial, ataupun untuk usaha produksi sambilan.
2.4 Sifat merpati yang baik untuk tujuan daging
Karena tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang banyak, besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama maka perlu memperhatikan sifat berikut :
  1. Secara umum bibit haruslah sehat, tegar dan tahan penyakit
  2. Induk yang dipakai adalah induk yang lincah, punya sifat keibuan (mothering) yang tinggi
  3. Sex libido pejantan tinggi yang ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai bertelur dan terus berlangsung selama periode bertelur
  4. Seekor induk seharusnya dapat menghasilkan anak 14-15 ekor setiap tahun dan dapat bertahan selama 4-5 tahun
  5. Ukuran induk tidak terlalu besar karena secara tidak sengaja ukuran tubuh yang terlalu besar sering tanpa sengaja dapat memecahkan telurya sendiri dan kurang produktif
  6. Catatan umur induk, umur 2-3 tahun jumlah anak setidak-tidaknya 14-18 ekor, umur 4-5 tahun setidaknya 10-12 ekor anakan
2.5 Siklus reproduksi
  1. Perkawinan mulai berlangsung pada umur 5-8 bulan
  2. Produksi telur puncak terjadi antara umur 12-18 bulan dan terus berlangsung sampai 2-3 tahun
  3. Umur produksi yang masih dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih dari 5-6 tahun
Untuk pemblelian awal hendaknya membeli pasangan merpati yang mempunyai catatan produksi (recording). Walau agak mahal akan tetapi manfaat yang bias diambil insyaallah akan lebih banyak. Tingkah laku kawin burung merpati berbeda dengan yang lainnya, semangat kawinnya sangat tinggi dan sang jantan juga ikut andil dalam membuat sarang, mengerami telurnya serta membesarkan anak-anaknya yang baru saja menetas. Merpati berpasangan secara tetap sepanjang hidupnya, tetapi kalau salah satu mati atau dipsahkan oleh manusia maka akan dicarilah pasangan lain dalam beberapa hari. Tetapi bila yang dipisah itu dikembalikan, pasangan lama akan terwujud kembali. Oleh karenanya, mengapa pada kartu undangan pernihakan yang anda terima sering kita jumpai lambing sepasang merpati.
2.6 Perilaku kawin

Pejantan mulai dengan suatu kegiatan persiapan untuk kawin yaitu dengan menggembungkan temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayap direbahkan serta memperlihatkan penampilan yang tenang. Bila seekor betina menerima pejantan itu maka pasangan itu mulailah bersatu untuk meneruskannya. Segera setelah kawin, pejantan akan mencari bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam petak kandangnya
2.7 Masa bertelur
Setelah sarangnya selesai dipelrsiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, betina akan mengeluarkan teurnya yang pertama. Telur yang kedua biasanya dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, dapat diharapkan 2 butir telur atau dua ekor anak bisa dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai dan dilakukan oleh pasangan itu, baik induk maupun ayahnya. Betina lebih banyak melakukan kegiatan pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu singkat yaitu dari pagi sampai siang. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18 hari, diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya.
2.8 Pakan merpati
Masalah gizi untuk merpati hampir sama saja dengan jenis-jenis unggas lainnya. Satu perkecualian adalah merpati membutuhkan grit untuk membantu menggiling dan mencerna biji-bijian yang di makan. Sebenarnya cukup sederhana saja kalau kita perhatikan, kebanyakan dari kita cukup memberikan biji-bijian seperti jagung yang kering. Pemberian biji-bijian yang masih basah atau segar (baru dipanen) dapat menimbulkan diare atau bahkan kematian pada anak maupun merpati dewasa. Pakan merpati minimum mengandung kadar protein 14%. Konsumsi biji-bijian merpati antara 100-150 gram/ekor/hari. Pemberian pakan sebaiknya dengan frekuensi 2 kali dalam sehari pada jam yang hampir sama yaitu antara matahari terbit sampai jam 9 pagi serta antara jam 4 sore sampai matahari terbenam. Konsumsi hijauan tiap harinya adalah sekitar 100-150 gram untuk setiap pasang merpati.
2.9  Peralatan yang dibutuhkan
Mungkin yang ada dalam benak kita peralatan untuk beternak merpati adalah peralatan yang sulit didapat dan kalau mendapatkannya harganya pun mahal. Peralatan untuk beternak burung merpati tidaklah semahal yang kita bayangkan, bahkan peralatan ala kadarnya pun sudah cukup. Peralatan yang diperlukan untuk beternak merpati antara lain tempat pakan, minum, tempat untuk grit, nesting bowl, dan tenggeran. Tempat pakan, minum dan grit bisa kita beli di pasar-pasar burung atau kalau ingin berhemat kita buat dari bambu pun jadi, sedangkan untuk sarang kalau bisa berbentuk cekung. Bentuk yang cekung akan dapat membuat nyaman merpati untuk mengerami telurnya dan mencegah anaknya yang masih kecil terjatuh.
2.10 Tatalaksana pemeliharaan
Merpati sama seperti burung lainnya yaitu gampang terkejut, oleh karenanya jangan membuat kaget terutama pada malam hari terhadap induk yang sedang mengeram. Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur (kawus) sampai pagi hari sehingga telur-telur yang dierami akan kehilangan panas sepanjang malam itu sehingga mengakibatkan kematian embrio. Kalau ada telur yang retak, ukurannya terlalu kecil atau tidak normal sebaiknya disingkirkan saja, dengan begitu pasangan induknya akan segera bertelur lagi. Sekitar 17-18 hari setelah pengeraman, pastikan bahwa telur itu sudah menetas dan anak yang menetas normal yang pada umumnya badan belum berbulu dan mata masih terpejam. Apabila yang menetas hanya satu ekor saja, maka tunggulah sampai 2-3 hari lagi. Kalau memang ternyata anakan yang menetas hanya satu ekor maka pemeliharaannya bisa tetap pada induk tersebut atau dititipkan pada induk yang lain yang mempunyai anak cuma 1 ekor juga. Dengan begitu pasangan yang anaknya di titipkan pada pasangan lain akan mulai berproduksi lagi.
Setelah umur 10 hari, anak merpati perlu di amati lagi. Mata anak merpati akan mulai terbuka dan bulu mulai tumbuh. Pada tahap ini anak merpati mulai memanfaatkan biji-bijian bersamaan dengan susu merpatia dari induknya. Pada umur 25 hari anak-anak dipilihi mana yang bisa segera dipotong atau dijual. Penjualan biasanya pada umur 26-30hari. Standar untuk menetapkan kapan anak sudah bisa dijual atau belum apaila anak telah tumbuh bulu-bulu jarum di bawah sayap dan di badannya. Apabila bulu jarum itu belum lengkap maka penjualan bisa ditunda 2-3 hari ke depan.                                  (www.sentralternak.com)
2.11 Jenis-jenis burung merpati hias
Merpati adalah burung hewan peliharaan yang populer. Keindahan bentuk dan warnanya merupakan kesenangan tersendiri bagi penggemarnya. Merpati telah dibiakkan ratusan tahun dan memproduksi beberapa keturunan aneh, unik dan merpati mewah. Berikut daftar jenis merpati paling unik yang tersebar di dunia:

1. Jacobin Pigeon
Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.





2. Frillback Pigeon
Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandan dan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.


3. Barb Pigeon








The Barb (juga disebut Barb Inggris) adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Barbs, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini disebut oleh Shakespeare. Itu juga disebut dengan ilustrasi di Charles Darwin Variasi Hewan dan Tanaman bawah Domestikasi.

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
4. Old German Cropper
Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirri-ciri hampir sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English Cropper. Tembolok besar, berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di sayap menggambarkan bintik-bintik seperti bulu.
Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati

5. Chinese Owl
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati The Owl Cina adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun Owls breeding.Chinese selektif, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini dikenal karena ukurannya yang kecil dan bulu yg berjumbai berlimpah.

6. Ghent Cropper
Cropper Ghent adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Ghent Croppers, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia)

.Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
7. English Trumpeter
Oleh orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar. Burung ini punya keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara. Semula burung ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran.







Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
8. Reversewing Pouter
Reversewing Pouter adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Reversewing Pouters, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini dikenal dengan tanda-tanda yang eye-catching

.


9. Old Dutch Capuchine
Old Duct Capuchine adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Old Belanda Capuchines, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia).

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati


10. Carrier
Merpati ini sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia. Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih, dan ada yang berpita biru.
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati


11Carneau
Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisa mencapi 1 kg.

.Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati


12. Strasser
Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbanding Carneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena. Kepala, leher, sayap dan ekor dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih.

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati


13Mondaine
Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilan menarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain.

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
14. Kipas (Fantail):
Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya agar bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan indukan lain untuk mengasuh anak.
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati



15. Modena:
Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
16. Florentine:
Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropa sebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih.

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati

17. Lahore:
Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan dengan bulu beraneka warna.
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
18. Satinette Oriental Frill
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak sekali tetapi yang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan berwarna putih dengan garis-garis
pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru dan abu-abu cokelat.
Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini punya bulu balik di daerah dada.
Karena pandai membesarkan anak, jenis ini sering digunakan untuk “orang tua asuh”.Ada pula merpati dengan sebutan terkenal Owl yang dikenal di Indonesia dengan nama Meeuw.
Kekhususannya adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenis dari merpati ini.
Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa jambul. merpati ini tidak pandai membesarkan anak.







Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati 19. King Pigeon
 King Pigeon adalah merpati yang dulu dimanfaatkan sebagai merpati pedaging, namun seiring berjalannya waktu bentuknya yang lucu dan bulunya yang indah, merpati King dipamerkan sebagai merpati hias.

(http//:merpatihias.files.wordpress.com/)
 
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan,diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kaitannya dengan manusia,burung merpati telah banyak berjasa pada      manusia.Dengan  dia berjasa mengirimkan berita kepada orang jauh,sudah
     banyak orang yang tertolong berkat kemampuannya.
2. Pada umumnya,burung merpati banyak dijadikan sebagai burung konsumsi,        tetapi juga digunakan sebagai burung peliharaan dan burung petarung.
4. Burung merpati banyak jenisnya yang tersebar di seluruh dunia.
3.2 Saran
            Sebagai penulis dan observer, kami dapat memberikan saran kepada para peternak untuk lebih meningkatkan cara mengembangkan usaha ini dengan cara membaca dan menerapkan penjelasan yang ada di karya ilmiah ini dengan cermat dan optimal.
            Kami menyarankan juga kepada masyarakat yang belum pernah menerapkan budidaya burung merpati atau jenis unggas yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pada masa berikutnya. Karena usaha budidaya merpati ini sudah ada banyak orang yang merasakan manfaatnya sebagai profesi pada masa kini.
Daftar Pustaka
Ari Soesono,2003,Memelihara dan Berternak Burung Merpati,Jakarta:penebar Swaday

Artikel Terkait

Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar: