Ilustrasi (Thinkstock/Mypurgatoryyears)
INFORMASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN | Di era digital saat ini, pancaran
Wi-Fi termasuk yang paling kalian cari saat masuk ke kafe atau tempat-tempat di
mana kalian ingin mengakses Internet kan?
Tapi
siapa kira, tak semua orang suka adanya Wi-Fi lho. Bahkan tragisnya, kabarnya
ada remaja berusia 15 tahun bernama Jenny Fry, yang disebut sampai memutuskan
bunuh diri karena tak tahan pada Wi-Fi.
Rupanya,
si Fry ini punya alergi terhadap pancaran konektivitas Wi-Fi. Menurut ibunya,
Debra Fry, sang putri sering mengeluh sakit kepala, kelelahan, sulit
berkonsentrasi, dan bermasalah di kandung kemih, karena electro-hypersensitivity
syndrome (EHS).
EHS ini
disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh teknologi
nirkabel seperti Wi-Fi, ponsel, dan lain-lain. Menurut sang ibu, awalnya
putrinya mengalami hal itu di rumah. Tapi setelah koneksi Wi-Fi di rumah
diputuskan, kondisinya lebih baik.
Tapi di
sekolah, Fry tetap terpapar Wi-Fi dan menderita karenanya. Alhasil, dia sering
memutuskan keluar kelas dan akhirnya sering kena hukum.
Debra
bilang, pihak sekolah sudah dikabari perihal alergi itu. Tapi sekolah, dalam
hal ini guru kelas Simon Duffy, mengatakan bahwa banyak informasi yang
menyatakan bahwa Wi-Fi tidak berbahaya.
Debra Fry
mempercayai tindakan bunuh diri anaknya merupakan tangisan untuk meminta
bantuan. “Jenny meninggalkan sebuah surat untuk kami yang mengatakan bahwa ia
tidak sanggup lagi mengatasi alerginya terhadap Wi-Fi,” ujar Debra Fry.
Keberadaan
EHS sendiri masih jadi perdebatan. WHO bahkan menyatakan bahwa gejala EHS tidak
bersangkutan dengan electromagnetic. Walaupun WHO juga menyatakan bahwa gejala
tersebut nyata adanya dan setiap orang memiliki respon fisik yang berbeda-beda.
Arthur
Firstenberg, ketua dari aktivis anti-electromagnetic health, mengatakan bahwa
EHS bukanlah permasalahan yang sederhana. Tetapi hal ini belum ditanggapi
serius oleh komunitas medis.
Firstenberg
percaya bahwa ada masalah dampak kepada kesehatan dari meningkatnya penggunaan
teknologi nirkabel. Dan menurut Firstenberg merupakan tugas sekolah untuk
menjaga keamanan dan kenyamanan anak-anak.
Jaringan
Wi-Fi sekarang ada hampir di seluruh tempat terutama perkotaan. Tidak banyak
yang mengetahui bahwa jaringan tersebut memiliki dampak yang kurang baik
terhadap fisik beberapa orang.
Sumber:cnnindonesia.com
[mi-penanggalan.blogspot.com |
Selasa, 09 Februari 2016]
Tentang Penyakit karena Wi-Fi
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN