Pencairan TPG itu nyata-nyata tidak efektif dan hanya memperkaya guru.
INFORMASI PENDIDIKAN DAN GURU | Di Indonesia saat ini guru masih menjadi komunitas politik. Pemerintah tidak akan berani mengotak-atik anggaran tunjangan profesi guru (TPG). Hal ini dikatakan Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menanggapi kabar seputar pemotongan TPG.
"Sekarang menjadi ramai karena ada pihak yang
ngipas-ngipasi," kata Indra yang mi-penanggalan.blogspot.co.id kutip dari JPNN (02/09/2016). Tujuannya supaya muncul kesan pemerintah sekarang tidak pro guru.
Dia menjelaskan pencairan TPG itu nyata-nyata tidak efektif dan hanya memperkaya guru. Hasil kajian World Bank (Bank Dunia) menyebutkan pencairan TPG tidak efektif untuk mengatrol kualitas guru. Bahkan sebaliknya dengan adanya TPG berdampak pada membengkaknya kebutuhan guru.
Dia mengatakan di lapangan banyak guru yang merasa cukup mengajar 24 jam pelajaran per pekan. Sebab syarat minimal mendapatkan TPG adalah mengajar 24 jam pelajaran per pekan.
Pemerintah diminta membenahi penyaluran TPG. Sebaiknya nominal TPG yang dicairkan tidak dipukul rata. Sebab pada prakteknya ada guru yang mengajar dengan bagus dan ada yang seenaknya. Pengukuran kinerja guru-guru sasaran TPG itu harus dilakukan, supaya anggaran tidak menguap tanpa hasil efektif.
TPG Tidak Efektif dan Hanya Memperkaya Guru
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN