Kamis, 18 Februari 2016

Ini Alasan Anak-Anak Berbohong pada Ayah Bunda




Ini Alasan Anak-Anak Berbohong pada Ayah Bunda 
Ilustrasi (AdinaVoicu/Pixabay)

INFORMASI PENDIDIKAN DAN GURU | Anak berbohong pada orang tua. Amit-amit. Tapi faktanya itu terjadi lho. Bisa jadi anak-anak berbohong untuk hal-hal besar dan kecil. 


Misalnya: “Iya mama, aku aku sudah membuang sampahnya kok.” Padahal belum. Atau: “Itu bukan salahku, itu salahnya teman.”

Kalau dicermati, kadang-kadang mereka berbohong tanpa alasan yang kuat. Dengan kata lain, berkata jujur pun tak bakal susah sebenarnya dan itu terjadi begitu saja. 

Akan jadi masalah kalau kemudian orang tua jadi tak percayaan pada anak. Padahal seharusnya jangan begitu.

Nah, ayah bunda mungkin bisa melihat dulu apa saja alasan yang membuat anak berbohong pada kita, seperti ditulis oleh Elaine Taylor-Klaus dan Diane Dempster di YourTango: 

1. Mereka melihat kebohongan itu adalah opsi yang mudah dan aman untuk menyelesaikan masalah
Sebelum otak anak berkembang penuh, anak belum berpikir sekompleks orang tua, tentang sebab akibat. Pada saat itu, keuntungan dari tak jujur mengalahkan risiko ketahuan, kebanyakan karena mereka tak memikirkan risiko itu. Contohnya, “Kalau aku bilang pada mama bahwa PR sudah selesai, aku bisa lanjut main game. Lagi pula PR itu membosankan ah.” 

2. Mereka tak mau malu
Tak ada yang mau dianggap salah, begitu juga anak-anak. Kalau orang dewasa saja sulit berkata jujur kalau sesuatu tak berjalan sesuai rencana, apalagi anak-anak. Mengapa itu harus lebih mudah bagi mereka? Contohnya: “Kalau aku menyalahkan teman untuk kelalaianku ini, mungkin Mama tidak akan kecewa padaku.” 

3. Mereka mengingat kebenaran dengan cara yang berbeda 
Kadang-kadang kita berpikir sudah melakukan sesuatu lantaran itu sudah begitu rutinnya. Begitu juga terjadi pada anak-anak yang pemikirannya masih berkembang. Misalnya, “Iya mama, aku sudah memberi makan kucing.” Padahal kenyataannya belum. Itu gara-gara dia rutin memberi makan kucing pada pagi hari. Sehingga bisa saja pagi itu tertukar dengan pagi yang lain, si anak merasa sudah memberi makan, padahal belum. 

Bagaimana menghadapi itu semua? 

* Jadilah role model
Anak-anak banyak mendengar dan melihat kita. Karena itu berusahalah berkata jujur pada anak-anak. Semakin sering kita menghindari berkata jujur pada mereka, semakin mereka belajar “Oh OK, lebih baik berbohong.” 

* Beri penghargaan untuk kejujuran
Ketika anak berkata jujur, apalagi pada kesalahan yang menurut ayah bunda begitu besar, mungkin ayah bunda lupa memaafkan dan yang terpenting katakan terima kasih pada mereka. Lalu berilah hadiah, misalnya lebih lama bermain di halaman dengan teman-temannya. 

* Tunjukkan belas kasih
Jujur itu tak mudah kan? Ayah bunda pasti tahu. Latihlah terus anak untuk belajar berkata jujur, ketimbang menghukum mereka karena berbohong. (ded/ded)

[mi-penanggalan.blogspot.com | Kamis, 18 Februari 2016] 

Artikel Terkait

Ini Alasan Anak-Anak Berbohong pada Ayah Bunda
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email