1.1 Latar Belakang
Banyak kegiatan yang dilakukan orang untuk mengisi waktu luang, salah satunya adalah memelihara burung merpati. Burung merpati banyak keuntungan selain itu juga memiliki banyak manfaat. Pada zaman dahulu sebagian orang menggunakan merpati untuk keperluan peperangan.
Sebelumnya,mereka
belum mengetahui darimana asal muasal burung merpati itu sendiri.Pada
kepustakaan kuno kita,tidak didapatkan catatan mengenai seluk beluk merpati. Namun
dinegara lain yang memanfaatkannya telah tercatat dalam sejarah.
Karena mereka tidak mengetahui apa-apa,sekaligus mereka tidak tahu cara menempatkan burung merpati dan apa saja yang harus disediakan untuk merpati itu. Untuk itu, kami disini akan menyajikan bahasan tentang budidaya burung merpati.
1.2 Tujuan
Tujuan
penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada semua orang
tentang asal mula burung merpati dan cara membudidayakannya, agar mereka semua
mengetahui bagaimana keberagaman dan seluk beluk dari burung merpati itu.
1.3 Permasalahan
Dari latar belakang yang telah saya
uraikan maka masalah yang akan saya bahas :
1. Bagaimana sejarah tentang burung
merpati ?
2. Bagaimana bentuk tempat tinggal
merpati ?
3. Apa saja hal hal yang perlu diketahui
dari merpati ?
4. Apa sajakah pemanfaatan dari budidaya
burung merpati?
5. Apa saja jenis burung merpati ?
Bab II
Pembahasan
2.1
Sejarah Merpati
Pada
kepustakaan kuno, kita tidak didapatkan catatan mengenai kemampuan merpati.
Namun di negara yang telah memanfaatkan kemampuan merpati untuk kembali
ke kandangnya lagi merpati telah tercatat dalam sejarah.
Kemampuan
merpati untuk pulang ke kandangnya, yang kadang berjarak cukup jauh, telah
dimanfaatkan orang untuk mengirimkan berita-berita penting, seperti berita
pertempuran atau perkembangan pertahanan kota yang sedang dikepung oleh musuh.
Kemampuan
burung ini telah diketahui sejak 3.700 tahun yang lalu. Penemuan-penemuan
tulisan purba menjelaskan, bahwa merpati dan sejenisnya telah dianggap suci dan
mempunyai tempat tersendiri dalam kehidupan masyarakat kuno di wilayah
tertentu. Berdasarkan catatan sejarah, ternyata merpati telah dipelihara orang
pada dinasti Mesir ke5 (kirakira 3000 tahun sebelum Masehi). Pada dinasti ke18
disebutkan, bahwa ratusan pasang merpati berbagai jenis telah dipelihara orang.
Bahkan burung merpati dan sejenisnya disebutsebut pula dalam kitab Perjanjian
Lama.
Julius
Caesar menggunakan kemampuan burung ini untuk membantu peperangan yang terjadi
selama dia bertahta. Dalam peperangan-peperangan yang terjadi selanjutnya, pengiriman
berita melalui merpati telah dikenal dan dilaksanakan oleh kalangan militer.
Cara ini dianggap sebagai sarana yang paling efektif di masanya. Keadaan ini
telah berjalan terus dalam Perang Dunia pertama dan kedua. Bahkan dalam
pertempuran-pertempuran di Korea yang lalu, orang masih memanfaatkan kemampuan
burung merpati sebagai sarana pengiriman berita.Dari gambaran itu tampaklah
bahwa burung merpati tertentu telah banyak berjasa kepada manusia. Tidak dapat
dihitung berapa banyak nyawa manusia yang telah tertolong oleh kemampuan burung
ini di dalam menyampaikan berita. Oleh karena itu tidaklah aneh kalau sampai
ada kesatuan militer yang memelihara burung ini untuk keperluan operasionalnya.
Di antaranya adalah negara Amerika Serikat.
2.2 Kandang Merpati
Untuk
membuat kandang merpati ini, tentu kita perlu menyelaraskannya dengan tempat
yang tersedia. Kadang timbul keinginan untuk memelihara sepasang burung saja,
dan kita menyediakan kandang yang kita anggap cukup untuk satu atau dua pasang.
Tetapi kenyataan yang sering terjadi adalah perkembangbiakan burung berjalan di
luar dugaan, sehingga membuat si pemilik kebingungan karena tempat yang dibuat
itu ternyata menjadi terlalu kecil. Di sini kita akan dihadapkan pada pilihan
apakah kita membuang sebagian burung-burung itu tidak selamanya kita
memelihara untuk keperluan konsumsi atau komersial atau kita harus merogoh saku
untuk membesarkan kandang atau menambah kandang baru.Oleh karena itu, dalam
merencanakan pembuatan kandang hendaknya mempertimbangkan kemungkinan timbulnya
masalah itu, dan tahu langkah-langkah yang harus diambil kemudian dalam
penanggulangannya. Dengan demikian kita perlu menentukan sampai berapa banyak
burung-burung yang perlu berada dalam kandang yang kita buat, atau berapa besar
kandang yang perlu dibuat untuk menampung sejumlah burung yang kita kehendaki.
Mengenai
kapasitas kandang ini ada pihak yang berpendapat bahwa untuk menampung sepasang
merpati konsumsi atau sepasang merpati hias membutuhkan tempat seluas 50 cm x
50 cm. Ada pihak lain lagi yang memberi contoh, bahwa untuk menampung sekitar
18-25 pasang merpati tergantung dari jenis dan ukuran tubuhnya kita dapat
membuatkan kandang dengan ukuran panjang 4 m, lebar 2,5-3 m dan tinggi 1,5-2,5
m. Kandang yang dimaksud berbentuk rumah, yaitu ruangan beratap dan berdinding
yang di dalamnya tersedia kotak-kotak sarang untuk berkembang biak, di samping
adanya tenggeran-tenggeran khusus bagi merpati.
Kandang
semacam ini perlu ditambah dengan kandang terbuka yang semua sisinya
dikelilingi kawat, termasuk bagian atas. Kandang terbuka yang menempel pada
salah satu sisi kandang tertutup (rumah) itu dapat berukuran sama dengan
kandang tertutup. Dalam kandang kawat terbuka inilah burung mempunyai
kesempatan berangin-angin dan menikmati sinar matahari serta terbang pada udara
terbuka di dalam kandang.Perlu dicatat, bahwa ada pihak yang menganjurkan agar
kandang janganlah terlalu tinggi, sebab kalau tingginya lebih dari 2,5 m maka
kita akan mengalami kesulitan dalam menjinakkan burung-burung ini, juga akan
menyulitkan bila kita hendak menangkapnya.Untuk kandang terbuka, hendaknya
kawat yang dipergunakan tidak terlalu jarang (berlubang besar).
Memang,
merpati mempunyai ukuran badan yang besar sehingga kawat akan menahannya,
tetapi penggunaan kawat yang halus kawat "ayam" pantas
dipakai. Hal ini bertujuan untuk menahan masuknya burung-burung lain seperti
burung gereja ataupun masuknya binatang-binatang pengganggu seperti tikus.
Binatang-binatang tak diundang itu dapat menghabiskan makanan
burung, di samping mengganggu dan dapat menimbulkan kejengkelan
bagi kita.
2.3 Memilih
merpati
Mengetahui
bangsa-bangsa merpati cukup penting kiranya kalau kita sudah mulai tertarik
dengan usaha ini. Karena kurangnya pengetahuan akan strain juga akan berakibat
kurang kegunaan ternak yang akan kita usahakan. Merpati dapat dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu untuk tujuan pameran, produksi daging dan penampilan.
Merpati untuk pameran dipilih berdasar pola warnanya, merpati untuk tujuan
produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang besar-besar dan sehat
sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama, sedangkan merpati untuk
penampilan (tumbler) dipilih berdasar ketegaran dan penampilan yang
terkontrol di udara.
Sebagai
contoh, merpati untuk pameran mempunyai ukuran badan yang besar, cantik dan
tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai kelemahan yaitu perkembangbiakannya
lambat. Oleh karenanya tidak cocok untuk pemeliaraan yang bersifat komersial,
ataupun untuk usaha produksi sambilan.
2.4 Sifat
merpati yang baik untuk tujuan daging
Karena
tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang banyak,
besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama maka
perlu memperhatikan sifat berikut :
- Secara umum bibit haruslah
sehat, tegar dan tahan penyakit
- Induk yang dipakai adalah induk
yang lincah, punya sifat keibuan (mothering) yang tinggi
- Sex libido pejantan tinggi yang
ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai bertelur dan terus berlangsung
selama periode bertelur
- Seekor induk seharusnya dapat
menghasilkan anak 14-15 ekor setiap tahun dan dapat bertahan selama 4-5
tahun
- Ukuran induk tidak terlalu
besar karena secara tidak sengaja ukuran tubuh yang terlalu besar sering
tanpa sengaja dapat memecahkan telurya sendiri dan kurang produktif
- Catatan umur induk, umur 2-3
tahun jumlah anak setidak-tidaknya 14-18 ekor, umur 4-5 tahun setidaknya
10-12 ekor anakan
2.5 Siklus
reproduksi
- Perkawinan mulai berlangsung
pada umur 5-8 bulan
- Produksi telur puncak terjadi
antara umur 12-18 bulan dan terus berlangsung sampai 2-3 tahun
- Umur produksi yang masih
dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih dari 5-6 tahun
Untuk
pemblelian awal hendaknya membeli pasangan merpati yang mempunyai catatan
produksi (recording). Walau agak mahal akan tetapi manfaat yang bias
diambil insyaallah akan lebih banyak. Tingkah laku kawin burung merpati berbeda
dengan yang lainnya, semangat kawinnya sangat tinggi dan sang jantan juga ikut
andil dalam membuat sarang, mengerami telurnya serta membesarkan anak-anaknya
yang baru saja menetas. Merpati berpasangan secara tetap sepanjang hidupnya,
tetapi kalau salah satu mati atau dipsahkan oleh manusia maka akan dicarilah
pasangan lain dalam beberapa hari. Tetapi bila yang dipisah itu dikembalikan,
pasangan lama akan terwujud kembali. Oleh karenanya, mengapa pada kartu
undangan pernihakan yang anda terima sering kita jumpai lambing sepasang
merpati.
2.6 Perilaku
kawin
Pejantan
mulai dengan suatu kegiatan persiapan untuk kawin yaitu dengan menggembungkan
temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayap direbahkan serta memperlihatkan
penampilan yang tenang. Bila seekor betina menerima pejantan itu maka pasangan
itu mulailah bersatu untuk meneruskannya. Segera setelah kawin, pejantan akan
mencari bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam petak kandangnya
2.7 Masa
bertelur
Setelah
sarangnya selesai dipelrsiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, betina akan
mengeluarkan teurnya yang pertama. Telur yang kedua biasanya dikeluarkan dalam
24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, dapat diharapkan 2 butir telur atau
dua ekor anak bisa dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai dan dilakukan
oleh pasangan itu, baik induk maupun ayahnya. Betina lebih banyak melakukan
kegiatan pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu singkat yaitu
dari pagi sampai siang. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18 hari,
diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya.
2.8 Pakan
merpati
Masalah
gizi untuk merpati hampir sama saja dengan jenis-jenis unggas lainnya. Satu
perkecualian adalah merpati membutuhkan grit untuk membantu menggiling dan
mencerna biji-bijian yang di makan. Sebenarnya cukup sederhana saja kalau kita
perhatikan, kebanyakan dari kita cukup memberikan biji-bijian seperti jagung
yang kering. Pemberian biji-bijian yang masih basah atau segar (baru dipanen)
dapat menimbulkan diare atau bahkan kematian pada anak maupun merpati dewasa.
Pakan merpati minimum mengandung kadar protein 14%. Konsumsi biji-bijian
merpati antara 100-150 gram/ekor/hari. Pemberian pakan sebaiknya dengan
frekuensi 2 kali dalam sehari pada jam yang hampir sama yaitu antara matahari
terbit sampai jam 9 pagi serta antara jam 4 sore sampai matahari terbenam.
Konsumsi hijauan tiap harinya adalah sekitar 100-150 gram untuk setiap pasang
merpati.
2.9 Peralatan yang dibutuhkan
Mungkin yang
ada dalam benak kita peralatan untuk beternak merpati adalah peralatan yang
sulit didapat dan kalau mendapatkannya harganya pun mahal. Peralatan untuk
beternak burung merpati tidaklah semahal yang kita bayangkan, bahkan peralatan
ala kadarnya pun sudah cukup. Peralatan yang diperlukan untuk beternak merpati
antara lain tempat pakan, minum, tempat untuk grit, nesting bowl, dan
tenggeran. Tempat pakan, minum dan grit bisa kita beli di pasar-pasar burung
atau kalau ingin berhemat kita buat dari bambu pun jadi, sedangkan untuk sarang
kalau bisa berbentuk cekung. Bentuk yang cekung akan dapat membuat nyaman
merpati untuk mengerami telurnya dan mencegah anaknya yang masih kecil
terjatuh.
2.10 Tatalaksana
pemeliharaan
Merpati
sama seperti burung lainnya yaitu gampang terkejut, oleh karenanya jangan
membuat kaget terutama pada malam hari terhadap induk yang sedang mengeram.
Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur (kawus) sampai pagi hari
sehingga telur-telur yang dierami akan kehilangan panas sepanjang malam itu sehingga
mengakibatkan kematian embrio. Kalau ada telur yang retak, ukurannya terlalu
kecil atau tidak normal sebaiknya disingkirkan saja, dengan begitu pasangan
induknya akan segera bertelur lagi. Sekitar 17-18 hari setelah pengeraman,
pastikan bahwa telur itu sudah menetas dan anak yang menetas normal yang pada
umumnya badan belum berbulu dan mata masih terpejam. Apabila yang menetas hanya
satu ekor saja, maka tunggulah sampai 2-3 hari lagi. Kalau memang ternyata
anakan yang menetas hanya satu ekor maka pemeliharaannya bisa tetap pada induk
tersebut atau dititipkan pada induk yang lain yang mempunyai anak cuma 1 ekor
juga. Dengan begitu pasangan yang anaknya di titipkan pada pasangan lain akan
mulai berproduksi lagi.
Setelah umur 10 hari, anak merpati
perlu di amati lagi. Mata anak merpati akan mulai terbuka dan bulu mulai
tumbuh. Pada tahap ini anak merpati mulai memanfaatkan biji-bijian bersamaan
dengan susu merpatia dari induknya. Pada umur 25 hari anak-anak dipilihi mana
yang bisa segera dipotong atau dijual. Penjualan biasanya pada umur 26-30hari.
Standar untuk menetapkan kapan anak sudah bisa dijual atau belum apaila anak
telah tumbuh bulu-bulu jarum di bawah sayap dan di badannya. Apabila bulu jarum
itu belum lengkap maka penjualan bisa ditunda 2-3 hari ke depan. (www.sentralternak.com)
2.11 Jenis-jenis burung merpati hias
Merpati adalah burung hewan
peliharaan yang populer. Keindahan bentuk dan warnanya merupakan kesenangan
tersendiri bagi penggemarnya. Merpati telah dibiakkan ratusan tahun dan
memproduksi beberapa keturunan aneh, unik dan merpati mewah. Berikut daftar
jenis merpati paling unik yang tersebar di dunia:
1. Jacobin Pigeon
Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari
kepalanya menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung
diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.
2. Frillback Pigeon
Burung
yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandan dan
sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang
jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada
yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan
kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.
3. Barb Pigeon
4. Old German Cropper
Bersanak
dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirri-ciri hampir
sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English Cropper. Tembolok besar,
berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk
merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada
tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat
kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di
sayap menggambarkan bintik-bintik seperti bulu.
Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.
Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.
5. Chinese Owl
The Owl Cina adalah jenis merpati
mewah dikembangkan selama bertahun-tahun Owls breeding.Chinese selektif,
bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari
Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini dikenal karena ukurannya
yang kecil dan bulu yg berjumbai berlimpah.
|
6. Ghent Cropper
Cropper Ghent adalah jenis merpati mewah
dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Ghent Croppers, bersama
dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon
(Columba livia)
7. English Trumpeter
Oleh
orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar. Burung ini punya
keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu
dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara. Semula burung
ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran.
8. Reversewing Pouter
Reversewing
Pouter adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan
selektif. Reversewing Pouters, bersama dengan varietas lainnya merpati
peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang
biak ini dikenal dengan tanda-tanda yang eye-catching
.
9. Old Dutch Capuchine
Old
Duct Capuchine adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun
pembiakan selektif. Old Belanda Capuchines, bersama dengan varietas lainnya
merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia).
10. Carrier
Merpati ini sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia.
Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan
Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial
paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti
setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang
besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih,
dan ada yang berpita biru.
11. Carneau
Burung
konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisa
mencapi 1 kg.
12. Strasser
Dikembankan
di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbanding Carneau.
Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena. Kepala, leher, sayap dan ekor
dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih.
13. Mondaine
Keturunan
merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilan menarik
tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain.
14. Kipas (Fantail):
Berasal dari India dan Cina. Tanda
mencolok ekornya menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus
sering memotongnya agar bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan
indukan lain untuk mengasuh anak.
15. Modena:
Diambil
dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik.
Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta
kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran
panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.
16. Florentine:
Berasal
dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropa sebagai
burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai
berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih.
17. Lahore:
Di
Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung
berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan
sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa
dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan dengan
bulu beraneka warna.
18.
Satinette Oriental Frill
Bab III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan,diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kaitannya
dengan manusia,burung merpati telah banyak berjasa pada manusia.Dengan dia
berjasa mengirimkan berita kepada orang jauh,sudah
banyak orang yang tertolong berkat kemampuannya.
2. Pada umumnya,burung
merpati banyak dijadikan sebagai burung konsumsi, tetapi juga digunakan sebagai burung peliharaan dan burung
petarung.
4. Burung merpati
banyak jenisnya yang tersebar di seluruh dunia.
3.2
Saran
Sebagai penulis
dan observer, kami dapat memberikan saran kepada para peternak untuk lebih
meningkatkan cara mengembangkan usaha ini dengan cara membaca dan menerapkan
penjelasan yang ada di karya ilmiah ini dengan cermat dan optimal.
Kami menyarankan juga kepada masyarakat yang belum pernah
menerapkan budidaya burung merpati atau jenis unggas yang dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup pada masa berikutnya. Karena usaha budidaya merpati ini
sudah ada banyak orang yang merasakan manfaatnya sebagai profesi pada masa
kini.
Daftar Pustaka
Ari
Soesono,2003,Memelihara dan Berternak Burung Merpati,Jakarta:penebar Swaday
Karya Tulis Ilmiah Budi Daya Burung Merpati
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN
1 komentar:
terima kasih kami sampaikan,
Reply